Lingkungan Kerja Normal Baru

Okt 1, 2020Bisnis & Rumah, Printer & Pemindai

Covid-19 menyoroti kebutuhan mendesak untuk transisi menuju tenaga kerja yang siap untuk masa depan

Menetapkan kembali lingkungan kerja baru

Dunia telah dijungkirbalikkan oleh krisis kesehatan dan ekonomi publik terbesar dalam memori kehidupan. Pandemi Covid-19 telah mendorong pemerintah, lembaga keuangan dan merek-merek ke dalam hiruk-pikuk tindakan untuk menyelamatkan nyawa, dan melindungi mata pencaharian dan laba. Buku peraturan ekonomi dan fiskal telah ditulis ulang semalaman, dan model-model bisnis dengan cepat menyesuaikan diri agar tetap relevan – dan bertahan – dalam menanggapi krisis “angsa hitam”, yang belum pernah dilihat oleh dunia sebelumnya.

Bahkan ketika pasar Asia Tenggara mulai secara bertahap mengurangi pembatasan, 74 persen bisnis sekarang beralih guna memungkinkan beberapa karyawan bekerja secara jarak jauh secara permanen.[1] Sementara ruang kantor fisik tidak akan hilang, dinamika tempat kerja dan kebutuhan terhadap kantor fisik akan berkurang, sehingga mengubah tempat kerja tidak seperti sebelumnya.

Permulaan kebiasaan ini dari lingkungan tempat kerja yang dulu kita kenal merupakan langkah signifikan menuju transformasi digital. Faktanya, Covid-19 mempercepat kebutuhan mendesak akan transformasi digital untuk bisnis di seluruh dunia. Untuk membantu organisasi beradaptasi dengan “normal baru” ini dan merangkul perubahan, dalam laporan resmi ini Epson menilai kebutuhan akan teknologi yang sangat andal dan inovatif untuk membantu mengurangi stres dan memungkinkan produktivitas yang lebih besar, di manapun lingkungan kerja baru berada.

Perilaku baru yang akan mengubah masa depan

Krisis Covid-19 telah mengubah dunia secara fundamental seperti yang kita ketahui. Sementara upaya mitigasi jangka pendek terus berlanjut, merek dan bisnis perlu memahami apa yang akan terjadi selanjutnya. Apa yang akan terjadi di bulan-bulan mendatang? Seberapa dalam resesi yang dapat kita harapkan, dan kapan pemulihan akan datang? Perilaku dan sikap apa yang akan tiba-tiba muncul dan seperti apa bentuk normal baru nantinya?

Untuk membantu orang-orang menavigasi tempat kerja baru, mari kita lihat beberapa perilaku yang mungkin tetap ada di dunia pasca Covid-19.

  1. Tenaga Kerja Virtual

Jauh sebelum mulainya pandemi Covid-19, teknologi telah tersedia untuk mendukung cara kerja yang fleksibel dengan platform perpesanan seperti Zoom, Slack, Skype dan Microsoft Teams yang menyediakan opsi kerja secara jarak jauh. Pada saat yang sama, krisis kesehatan telah mempercepat transisi ini dan memaksa banyak organisasi menjadi tenaga kerja virtual.

Kemampuan beradaptasi di era transformasi digital ini sangat penting. Ketika perusahaan bersiap untuk membuat kerja secara jarak jauh menjadi normal baru, ketergantungan kita pada teknologi sekarang lebih kuat dari sebelumnya, dengan sekelompok individu yang sekarang harus belajar untuk berkolaborasi, beroperasi, dan berkomunikasi secara virtual. Bahkan ketika ekonomi pulih, banyak yang percaya bahwa bekerja secara jarak jauh ditetapkan sebagai kelengkapan permanen dalam budaya kerja kita.

Salah satu manfaat terbesar dari bangkitnya tenaga kerja virtual adalah penghematan biaya. Hal ini diwujudkan dalam pengurangan biaya sewa, penggunaan teknologi di lokasi serta manfaat finansial bagi karyawan, yang tidak perlu lagi bepergian ke kantor, sehingga memberikan beberapa alasan bagi bisnis untuk kembali ke gaya kerja tradisional.

 

  1. Pembelajaran Jarak Jauh

Perlunya menahan penyebaran Covid-19 telah menyebabkan ditutupnya sekolah dan universitas di seluruh dunia, yang berdampak pada 363 juta anak dan kaum muda.[2]. Akibatnya, industri pendidikan terpaksa beralih ke rencana pembelajaran daring (online) yang menggunakan teknologi untuk menyelenggarakan kelas pada platform digital, tanpa mengurangi hasil pembelajaran.

Terlepas dari gerakan untuk melakukan pembelajaran secara online, tetap penting untuk melibatkan peserta didik melalui pendekatan yang berpusat pada siswa selama pembelajaran jarak jauh. Dari rekaman kuliah, streaming langsung, panduan swadaya, hingga konsultasi virtual, para pendidik di seluruh dunia terus mencari cara untuk membuat belajar menjadi lebih menyenangkan dan menarik.

 

  1. E-commerce akan menjadi sebuah jalan hidup

Wabah Covid-19 telah memfokuskan ulang prioritas pembelian konsumen yang mengarah pada kebiasaan belanja baru. Misalnya, di Singapura, penjualan produk kesehatan dan kesejahteraan terus tumbuh semenjak wabah[3], yang mengindikasikan perubahan jangka panjang ke arah produk dan kategori yang lebih sehat. Di Asia Tenggara, penjual grosir online telah mengalami lonjakan pesanan[4] karena lebih banyak konsumen memilih tinggal di rumah untuk memesan bahan makanan mereka secara online, alih-alih menjelajah dan secara fisik hadir di sebuah toko.

Dengan pemikiran ini, tren belanja online tetap ada, dan terbukti bahwa pandemi telah mempercepat perilaku e-commerce baru karena konsumen menjadi lebih terbiasa dengan berbagai platform online dan akan terus melakukan pembelian secara online, bahkan setelah solusi Covid-19 ditemukan.

Pergeseran perilaku konsumen ini menunjukkan fakta bahwa teknologi akan terus memainkan peran penting dalam lingkungan normal berikutnya. Ketika perilaku kerja, belajar, dan belanja berpindah dari sebagian besar offline menjadi online, ada peningkatan permintaan untuk solusi teknologi baru guna membantu meningkatkan perjalanan konsumen, sehingga menambah kenyamanan dan efisiensi.

 

Mendorong Keberlanjutan dalam Lingkungan kerja Hibrida

Ketika kami bergerak untuk merangkul tempat kerja hibrida, penting untuk memastikan bahwa karyawan dilengkapi dengan alat yang tepat untuk menjamin produktivitas, terlepas dari mana mereka bekerja. Dengan mendapatkan akses terhadap alat yang andal, perusahaan dapat membantu karyawan mengatasi tekanan tambahan yang mungkin mereka hadapi saat bekerja di lingkungan hibrida, dan lebih efektif membantu mereka tetap bekerja optimal atas beban kerja mereka.

Pekerja kantor terbiasa memiliki akses ke berbagai jenis teknologi. Namun, ketika mereka bermigrasi ke lingkungan kerja berbasis rumah, beberapa pekerja mungkin tidak menikmati tingkat akses yang sama ke perangkat keras yang penting seperti scanner atau printer. Karena itu, penting agar teknologi yang memfasilitasi pencetakan, pemindaian, atau pelabelan kantor rumah sudah tersedia.

Mengenai tapak lingkungan dari suatu kantor, printer dapat memiliki lebih banyak dampak daripada yang dipikirkan. Seri Epson EcoTank membantu bisnis menjadi lebih efisien dan berkelanjutan dalam jangka panjang karena biaya operasionalnya yang rendah. Printer EcoTank menggunakan tangki tinta besar yang menghasilkan jumlah halaman yang tinggi, sehingga memungkinkan pengguna mendapatkan lebih banyak hasil cetak dalam warna hitam-putih dan warna. Pengguna dijamin produktivitasnya dengan botol tinta EcoTank yang bebas tumpah dengan harga yang terjangkau, sehingga memberikan penghematan lebih banyak dan lebih sedikit pemborosan daripada sering mengganti kartrid dan toner tinta.

Didukung oleh Heat-Free Technology™, Epson EcoTank memanfaatkan proses pencetakan unik yang tidak memerlukan panas, sehingga mengurangi kebutuhan daya dan konsumsi energi. Selain itu, dengan komponen pengganti yang lebih sedikit, Epson EcoTank menjadikannya pendamping yang andal untuk perjalanan panjang dan produktif di ruang kerja hibrida baru.

Selain itu, ketersediaan document scanner di rumah dapat membantu para profesional memindai berbagai dokumen kertas dan menghubungkan secara nirkabel ke smartphone, tablet atau komputer, serta akun penyimpanan cloud online. Dalam era gangguan di mana data beresiko serius, scanner Epson menggunakan teknologi terkini untuk mengarsipkan dokumen dan informasi penting secara digital dengan cepat, efisien dan produktif. Hal ini meningkatkan produktivitas dengan mendigitalkan dan mengatur cetakan hard-copy seperti faktur, laporan pengeluaran, tanda terima, kartu bisnis dan KTP, dan dokumen – mengubahnya menjadi PDF yang dapat dicari dan diedit.

Untuk membantu setiap individu transit dari bekerja ke menikmati hiburan dengan lancar selama waktu senggang di ruang yang sama, penggunaan home projector (proyektor rumah) dapat membantu memberikan manfaat ganda karena dapat digunakan untuk menampilkan presentasi yang jelas dan mudah dibaca, serta menonton video dan film yang canggih.

 

Kembali ke Ruang Kerja Baru

Bahkan ketika orang-orang mulai kembali ke kantor fisiknya, sangat mungkin bahwa tempat kerja tidak akan pernah sama lagi. Bisnis perlu mengambil tindakan pencegahan melalui penerapan langkah-langkah menjaga jarak yang aman, karena kebersihan dan jaga jarak sosial terus menjadi prioritas utama bagi para pemilik bisnis, serta karyawan.

Bagi bisnis yang mencari peningkatan segera dalam produktivitas tanpa membuat tekor, mereka dapat beralih ke printer inkjet bisnis Epson, yang dapat mengubah ekonomi pencetakan untuk mengurangi penggunaan energi, meningkatkan produktivitas dan mengurangi pemborosan, sekaligus memenuhi persyaratan keberlanjutan dan anggaran.

Pandemi yang menyebar telah mempercepat perilaku baru yang mendukung konsumsi yang bertanggung jawab, seperti bekerja secara jarak jauh dan membeli dari produksi yang bersumber secara lokal. Ketika orang-orang berusaha untuk hidup kembali sebelum Covid-19, beberapa perubahan positif ini dapat dipertahankan untuk mendorong masa depan yang lebih berkelanjutan.

Sebagai contoh, printer inkjet bisnis Epson mengkonsumsi 85 persen lebih sedikit energi[5] dan karbon dioksida[6] daripada printer laser karena tidak memerlukan panas untuk mengeluarkan tinta ke kertas. Bisnis-bisnis dapat menikmati kenyamanan dan penghematan yang lebih besar karena printer ini menghasilkan volume pencetakan yang tinggi dengan biaya operasional yang rendah.

Dengan mengambil langkah-langkah untuk menjamin praktik bisnis yang berkelanjutan, organisasi dapat memanfaatkan Covid-19 untuk menanamkan dan memperkuat rasa kepemilikan berkelanjutan pada karyawan mereka. Ini menempatkan organisasi pada jalur menuju perjalanan yang lebih berkelanjutan. Hanya dengan partisipasi aktif dari karyawan dan upaya konstan yang dilakukan untuk mengubah operasi bisnis menjadi lebih baik, organisasi akan menjadi lebih berkelanjutan.

 

Kebutuhan akan Perang Produktivitas yang Inovatif

Ketika kita menghadapi masa depan yang tidak pasti, organisasi membuat perubahan untuk beradaptasi dan menjaga agar bisnis mereka tetap bertahan. Penting untuk menjaga agar tenaga kerja tetap aman, sekaligus menjamin agar bisnis dapat beroperasi dan memberikan nilai bagi para pemegang sahamnya.

Di era transformasi digital, kolaborasi adalah hal utama dan hal ini membutuhkan tim lintas fungsi untuk bersatu dalam usaha bersama. Baik tim bekerja dari satu lokasi maupun tersebar di beberapa lokasi, bisnis harus mempertimbangkan opsi perangkat keras mereka dan mencari cara untuk mengoptimalkan biaya, sekaligus pada saat yang sama, meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

Pada masa-masa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, masa depan pekerjaan berubah dengan cepat dan bisnis harus siap. Epson memiliki serangkaian produk yang menghadapi dunia yang terus berubah ini dengan keberlanjutan dan keterlibatan pelanggan yang jelas dalam desain, mengoptimalkan waktu, sumber daya, dan biaya untuk membantu organisasi dalam perjalanan menuju normal baru.

 

[1] Sumber: Gartner, Inc., Gartner CFO Survey Reveals 74% Intend to Shift Some Employees to Remote Work Permanently, April 3, 2020.

[2] Dengan satu dari lima pelajar berada di luar sekolah, UNESCO menggerakkan menteri-menteri pendidikan untuk menghadapi krisis COVID-19, UNESCO

[3] Covid-19: Entering A New Norm In Consumer Behaviour, Nielson

[4] The Experts in What Consumers Want and Why’, Mintel

[5] Pengujian ditugaskan oleh Epson ke Keypoint Intelligence-Buyers Lab. Dua model perbandingan dipilih dari printer multi-fungsi laser warna di kelas 65-70 ppm. Pengujian dilakukan pada pengaturan standar perangkat menggunakan metode pengujian konsumsi energi standar Keypoint Intelligence-Buyers Lab. Perhitungan didasarkan pada beban kerja 2 x 4 jam sehari + 16 jam pada mode sleep/standby, dan penggunaan energi akhir pekan 48 jam pada mode sleep/standby. Sebanyak 69 halaman pola uji beban kerja .doc, .xls, .ppt, .html, dan file Outlook dicetak 6 kali dalam setiap periode pencetakan 4 jam.

[6] Perhitungan output CO2 tahunan didasarkan pada JEMAI-LCA Pro, perhitungan penyerapan CO2 pohon Cedar didasarkan pada standar Japan Forestry Agency sebesar 8,8 kg CO2 per tahun per pohon.

Gabung dengan Media Sosial kami

Share This