Alasan Printer Epson Menjadi Sahabat Terdekat Perusahaan Makanan & Minuman

Apr 2, 2019Label/ Press

Bagi Nelly Co, membuat bakpao untuk teman dan keluarga adalah bagian dari keseharian. Pada tahun 1994, ketika keluarganya sedang berkumpul seperti biasa, Nelly memperhatikan wajah-wajah yang ia kenal tersenyum, tertawa, dan berbincang sembari menikmati bakpao masakannya. Tiba-tiba, timbul ide: bagaimana jika masakannya ia jadikan bisnis?

Hari ini, lebih dari dua puluh tahun kemudian, bakpao yang sama dinikmati oleh ribuan masyarakat Filiipina, setiap hari.

Itulah asal muasal masakan rumahan Nelly Co sekarang sudah menjelma menjadi Nathaniel’s. Sejak didirikan hingga sekarang, Nathaniel’s tumbuh menjadi perusahaan makanan dengan 14 titik pelayanan dan mengekspor produk ke Jepang dan Amerika Serikat. Menurut putri sulung Nelly Co, Faye Nerissa, yang bekerja di perusahaan itu sebagai direktur penjualan dan pemasaran, keberhasilan perusahaan ini tak pernah mereka duga.

“Dulu, ibu hanya ingin memiliki sumber pendapatan lain agar ia bisa memberikan kehidupan lebih baik pada anak-anaknya,” kata Faye. “Ia tidak pernah terbayang usahanya menjadi sebesar ini.”

Meskipun perusahaan bertumbuh cepat, Faye masih menyebutnya “bisnis keluarga”. Sebutan yang awalnya terasa tak cocok dengan skala dan popularitas perusahaan, namun menjadi masuk akal setelah tahu lebih dalam mengenai cerita di baliknya. Mulai dari pengembangan produk dan produksi hingga penjualan dan pemasaran, semua dilakukan sendiri oleh keluarga Co.

“Pelanggan kami sudah paham hal ini,” kata Faye. “Itu  sebabnya mereka tahu bahwa mereka akan mendapatkan produk sepadan dengan harga yang mereka bayarkan, dan itu juga mengapa mereka selalu kembali.”

Seperti itulah Nathaniel’s beroperasi selama ini, dan hal ini patut dipertahankan karena itulah ciri khas yang membedakan perusahaan.  

Dengan memberikan Nathaniel’s perangkat untuk mengawasi produksi labelnya sendiri, mesin cetak C3510 dari Epson membantu Nathaniel’s mempertahankan semangat gotong royong dan kekeluargaan. Memiliki mesin cetak sendiri berarti Nathaniel’s tak perlu memenuhi jumlah pesanan minimum yang diminta perusahaan percetakan pihak ketiga. Nathaniel’s pun bebas mencetak label setiap kali diperlukan. Faye berkata, hal ini menghemat waktu dan biaya, memudahkan mengoreksi kesalahan, dan membuat perusahaan lebih dapat mengendalikan waktu peluncuran produk.

“Sekarang, kami tidak perlu lagi menunda peluncuran produk karena harus menunggu produksi label. Efeknya bagi penjualan kami sangat baik, karena produk bisa dihantarkan segera setelah siap,” katanya. “Volume penjualan juga bertambah. Pemasaran adalah aspek penting untuk mendorong calon pembeli mencicipi produk baru, dan label-label baru kami tampak keren.”

Hal ini berkat printhead C3510 yang menggunakan Micro Piezo—sistem berhak paten yang menggunakan tekanan mekanis, bukan panas, untuk melepas tetesan tinta berukuran sangat kecil hingga membentuk label.

Dipicu oleh elemen piezoelectric di printhead yang bekerja setelah mendapatkan daya listrik, tekanan mekanis mengeluarkan tinta dari ribuan lubang halus pada printhead dengan kecepatan 40.000 kali per detik. Hasilnya adalah label yang tajam, berwarna cerah, dan bisa dibilang bebas bintik-bintik buram. Kualitasnya mampu mengungguli mesin-mesin cetak industri.

“Mesin cetak itu juga menghasilkan label yang bebas bahan kimia dan tahan air sehingga aman untuk produk makanan kami, jelas Faye. Bagi UKM di industri makanan, aspek ini luar biasa penting, begitu pula ukuran mesin yang ringkas dan harganya yang terjangkau.

Bahkan, dengan ukuran C3150 dari Epson, Nathaniel’s dapat dengan mudah meletakkan mesin pada area produksinya yang mungil tanpa perlu menambah ruang kantor. Artinya, perusahaan pun dapat mempertahankan pendekatan keluarga sekaligus meningkatkan standar cetaknya.

C3150 dari Epson membawa proses cetak ke tengah Nathaniel’s. Melalui fleksibilitas, mutu, dan keandalannya yang tinggi, mesin ini membuka dunia penuh kemungkinan baru bagi sang keluarga.

“Mimpi kami adalah membawa produk kami sampai ke tangan konsumen non-Filipina di Amerika Serikat dan Jepang, dua negara di mana kami sudah cukup populer di komunitas Filipina setempat,” ujar Faye.

“Dan kami tahu bahwa satu-satunya cara untuk mewujudkan mimpi itu adalah melalui pemasaran, pengemasan, dan pelabelan yang lebih menarik lagi. Kami tidak mengatakan bahwa meraih pasar itu adalah hal yang mudah. Tapi, melihat apa yang bisa kami lakukan dengan C3510 dari Epson, kami merasa kami punya kesempatan mewujudkannya.”

Gabung dengan Media Sosial kami

Share This