Berinvestasi dalam Teknologi? Pikirkan tentang Lingkungan.

Feb 13, 2020Bisnis & Rumah, Printer & Pemindai

Masa depan UKM di Asia Tenggara terletak pada penciptaan bisnis yang berkelanjutan secara lingkungan dan operasional.

Para ahli telah memperingatkan tentang ancaman perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia selama bertahun-bertahun. Dalam beberapa tahun terakhir, pesan tersebut telah diterima oleh lebih banyak orang. Peristiwa iklim ekstrem baru-baru ini juga telah menambahkan kesegeraan dan kepatutan dijadikan berita atas penyebabnya.

Seperti yang dituliskan Eco-Business dalam suatu laporan[1], transisi ke ekonomi dengan karbon yang rendah mendapatkan momentum di Asia Tenggara, namun investasi pada energi terbarukan dan penyimpanan, sistem transportasi umum energi bersih dan teknologi dan inovasi yang hemat energi sangat dibutuhkan.

Bisnis di kawasan tersebut bergabung dengan populasi dalam menanggapi ancaman dengan lebih serius melalui pencarian cara-cara untuk mengevaluasi dan meningkatkan dampak lingkungan dari setiap aspek bisnis mereka, dari produk hingga proses, sebagai tanggapan terhadap perubahan preferensi pelanggan[2] di antara faktor-faktor lainnya. UKM sangat menyadari bagaimana perubahan preferensi ini dapat mempengaruhi bisnis mereka.

Hampir 30% responden dalam Survey Epson[3] tentang UKM di enam negara anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) terbesar menurut PDB menilai pengelolaan pengalaman pelanggan sebagai tantangan utama bisnis mereka. Sekitar setengah responden di Filipina menganggap hal ini sebagai perhatian utama.

Recognising the increasing importance of environmental concerns among their customers, close to 70 percent of the corporate SMEs in the region polled by Epson said they consider the impact on the environment when choosing an office printer. Thai SMEs in the study showed the most consideration of the environment when making office printer purchases.

Penelitian juga menemukan bahwa lebih banyak konsumen menempatkan kepentingan yang lebih besar pada praktik kelestarian lingkungan perusahaan. Sebuah studi global Accenture[4] menemukan bahwa lebih banyak konsumen bersedia membayar ekstra untuk produk ramah lingkungan. Hampir tiga perempat (72%) dari responden survei mengatakan mereka saat ini membeli produk yang lebih ramah lingkungan daripada lima tahun lalu, dan 81% mengatakan mereka berharap untuk membeli lebih banyak selama lima tahun ke depan.

Jelas bahwa terlepas dari produk atau layanan, UKM harus lebih proaktif dalam mempertimbangkan dampak lingkungan atas bisnis mereka untuk memenuhi harapan pelanggan.

 

[1] Eco-Business Research: Power Trip: Southeast Asia’s journey to a low carbon economy, https://.ecobusiness.com/media/uploads/magazine/power_tripsoutheast_asias_journey_to_a_low_carbon_economy.pdf

[2] YouGov: 56% of Singaporeans believe businesses have a responsibility to prevent environmental damage, https://sg.yougov.com/en-sg/news/2018/01/04/businesses-and-environmental-damage/

[3] SMEs striving for Digital Transformation amidst many hurdles, https://www.epson.com.sg/digital-transformation

[4] Accenture Newsroom: More than Half of Consumers Would Pay More for Sustainable Products Designed to Be Reused or Recycled, Accenture Survey Finds, https://newsroom.accenture.com/news/more-than-half-of-consumers-would-pay-more-for-sustainable-products-designed-to-be-reused-or-recycled-accenture-survey-finds.htm

Gabung dengan Media Sosial kami

Share This