Cerdas Mengemas Produk

Okt 20, 2018Artikel Fitur, Label/ Press, Printer & Pemindai

Label Kemasan Dicetak Menggunakan Epson

Di kalangan pelaku usaha manufaktur, industri 4.0 tengah menjadi topik hangat. Penerapan Industrial Internet of Things (IIoT) untuk otomasi pabrik canggih di produksi barang-barang komponen menjadi fokus perbincangan. IIoT menjanjikan biaya produksi lebih rendah melalui pengurangan inventaris dan konsumsi energi lebih hemat, perbaikan mutu produk dan produktivitas, dan penyediaan informasi yang lebih akurat.

Namun, manfaat konsep industri 4.0 tidak terbatas pada barang komponen. Produksi partaian seperti di industri Makanan & Minuman juga bisa memetik keuntungan dari konsep ini meski memiliki perbedaan mendasar dalam hal kebutuhan presisi. Konsumen pun akan diuntungkan oleh aplikasi prinsip-prinsip Pabrik Cerdas. Teknologi pengindraan pintar, misalnya, dapat digunakan untuk meningkatkan mutu proses produksi seperti pada aspek keamanan makanan dan kemampuan produsen melacak produk, pengemasan yang lebih baik, dan pengembangan produk.[1]

Kemunculan Inovasi – Augmented Reality dan Kacamata Cerdas

Kemampuan melacak riwayat produk makanan atau minuman secara utuh saat ini kian penting. Jika terjadi masalah, konsumen dan pihak berwenang dapat meminta penarikan suatu produk—terkadang bahkan dalam kurun waktu singkat. Insiden seperti keracunan makanan pun meningkat, antara lain karena konsumsi makanan segar juga naik. Teknologi seperti sensor pintar dan RFID bisa memastikan produsen bisa mengawasi rantai suplainya secara penuh.

Selain itu, mengingat bagaimana makanan mentah akan terhidang di meja-meja konsumen, manajemen inventaris juga semakin vital bagi rantai suplai industri ini. Untuk dapat mengelola komponen yang bersifat habis pakai dalam skala besar, diperlukan program canggih yang bisa mengatur pergerakan cepat produk dan meminimalkan masa simpan produk di gudang.[2]

Di area ini, teknologi inovatif juga dapat berperan. Augmented reality membantu manajer logistik mengendalikan stok, dan meningkatkan kecepatan, akurasi, dan efisiensi proses. Notifikasi AR dan sistem navigasi menggunakan kacamata pintar membantu staf gudang mengetahui lokasi persis setiap unit barang dan mengurangi potensi keliru mengambil barang.

ST Electronics, misalnya, menguji coba Kacamata cerdas Epson Moverio untuk mengetahui lokasi barang di gudang perusahaan yang menggunakna sistem navigasi AR. Staf gudang pun mudah melihat lokasi persis tiap unit barang dan kesalahan berkurang.

Dengan kacamata cerdas model headset, staf tidak perlu lagi menghabiskan waktu berjalan ke ruangan kantor untuk mengambil dokumen daftar barang setiap kali ada pesanan baru. Notifikasi pesanan bisa diterima sembari staf beraktivitas dan teknologi ini memperkecil potensi staf tersesat atau melakukan kekeliruan.

Dengan manajemen stok yang lebih cepat dan akurat, makanan tidak perlu duduk terlalu lama di gudang sehingga rantai suplai makanan bisa selalu mendapatkan barang sesegar mungkin—konsumen pun lebih sehat dan puas.

Tuntutan yang Berubah dan Interaksi Baru dengan Pelanggan

Sudah diketahui bahwa perubahan pun terjadi para perilaku belanja konsumen. Kini, keputusan membeli barang seringkali didahului oleh riset di internet. Banyak penelitian menunjukkan bahwa sampai dengan 84% konsumen di AS menggunakan ponsel pintar mereka sebelum atau saat berada di toko untuk menghimpun informasi produk sebanyak mungkin—peralihan dari pengumpulan informasi daring dan keputusan beli 40% lebih tinggi di kalangan konsumen yang melakukannya.[3]

Keadaan ini membuat peritel dan produsen harus mencari cara berinteraksi dengan konsumen pada titik penjualan untuk bisa memengaruhi keputusan beli mereka. Artinya: kemasan, pelabelan, dan POS harus lebih baik dan melampaui keterbasan cara-cara konvensional. Penyedia barang pun harus mampu berkomunikasi dengan konsumen di berbagai tingkat proses pembelian.

Pelabelan dan Pengemasan Cerdas

Sepintas, relevansi industri 4.0 pada kegiatan pelabelan dan pengemasan mungkin tidak langsung terlihat. Namun ada teknologi sensor pintar, yang merupakan bagian penting industri 4.0, yang bisa digunakan pabrik makanan dan minuman untuk mendapatkan informasi terkini seputar produk—bahan baku, keberlangsungan data, informasi alergen, tanggal kedaluwarsa, dan lain-lain. Informasi inilah yang disampaikan melalui penggunaan label cerdas ke konsumen.

Smart labelling bisa melindungi produk dari pemalsuan, upaya kontaminasi, dan pencurian sekaligus memperpanjang usia penyimpanan bahan segar dan mengurangi limbah bahan makanan dan bahan kemasan.

Kunci untuk mewujudkan konsep pelabelan dan pengemasan cerdas ada pada revolusi cetak digital. Didorong oleh tren teknologi—kecepatan, format, kemampuan—dan tuntuan pasar seperti permintaan konsumen agar produk tersedia lebih cepat, produk dapat dibuat khusus, penyebaran SKU, produksi JIT, dan isu lingkungan, aplikasi cetak digital bisa dibilang tak terbatas. Label untuk jenis produk apapun juga, label jenis shrink sleeves, kardus, tag, dan label harga produk di rak bisa dicetak dengan kualitas tinggi namun biaya rendah dan pada beragam medium mulai dari kertas hingga polivinil hingga kertas aluminium.

Dengan lleksibilitas dan kemampuan cetak digital mengakomodasi perubahan cepat, kini kemasan menjadi tanda pengenal penting barang di mata konsumen yang harus menghadapi ragam pilihan makanan dan minuman di toko.

Dampak kemasan yang dicetak secara digital sudah terasa bahkan sebelum produk tiba di toko. Kemasan seperti ini memberikan manfaat terukur bagi pemilik brand. Melalui pengembangan produk, uji pasar dan produksi, hingga promosi produk dengan target konsumen tertentu, cetak digital label dan kemasan menghasilkan nilai lebih tinggi dan meningkatkan pendapatan.

Cetak digital juga berperan saat, misalnya, suatu merek ingin memperkenalkan identitas baru dari produknya yang terkenal. Mulai dari tahap pembuatan produk contoh pun cetak digital sudah digunakan. Tim produk bisa dengan cepat melihat wujud ‘kepribadian’ merek dan evolusi desain kemasan. Konsep desain awal untuk macam-macam varian rasa bisa dicetak pada kertas aluminium, kantung, dan kemasan lain berisi produk untuk ditempatkan di toko sebagai tahap terakhir uji konsumen.

Cetak digital memungkinkan penghematan waktu dan biaya secara signifikan sekaligus membuat tim pengembangan produk lebih percaya diri terhadap kinerja produk yang baru mengalami peremajaan.

Selain itu, cetak digital juga terlibat dalam kampanye pemasaran peremajaan merek Coca Cola Israel. Kampanye terobosan ini dilakukan pada 2008, saat perusahaan memutuskan memperbarui merek minuman Sprite dan ingin melibatkan pelanggan dalam kampanye dengan cara yang sama sekali baru.

Yaitu, untuk pertama kalinya, konsumen dapat mendesain label produk sendiri.

Dalam kampanye ini, konsumen dipersilakan mengakses situs “Refresh Your Sprite” dan membuat desain label sendiri—lengkap dengan branding, barcode, dan informasi lain. Lalu apa hasilnya? Kampanye ini mencatat partisipasi konsumen usia 10 hingga 60 tahun dan total 100.000 desain individu.

Produksi partaian per satu unit seperti dalam contoh di atas tidak mungkin dicapai tanpa teknologi cetak digital yang memungkinkan desain khusus per satu unit produk.

Pencegahan Pemalsuan dan Manajemen Gudang

Kegunaan penting lain dari teknologi pengemasan adalah pencegahan pemalsuan barang.

Aplikasi teknologi antara lain adalah pemberian seri produk, rantai suplai lebih cerdas & aman, kemampuan melacak produk, dokumen elektronik riwayat produk (e-pedigree) dan kepatuhan terhadap peraturan, otentifikasi, anti-pemalsuan, dan validasi forensik.

Alat identifikasi produk yang mudah dicetak seperti barcode, kode QR, dan colour tiles terbukti dapat menjadi alternatif dari, ataupun melengkapi, RFID. Pada tingkat unit barang, pilihan ini sangat masuk akal dari segi biaya. Untuk tujuan anti-pemalsuan, banyak produsen kini menggunakan pencetakan variasi citra dan konten. Citra berpola unik bisa dikenali oleh alat digital pembaca citra sehingga produk palsu semakin sulit memasuki pasar.

Salah satu produk dari sektor makanan & minuman yang sangat dirugikan oleh pemalsuan barang adalah minuman anggur. Produsen produk premium Grand Vin dari Bordeaux menyadar risiko produk palsu terhadap reputasinya dan hubungannya dengan konsumen. Perusahaan pun memutuskan menerapkan langkah pencegahan intensif melalui label cerdas dengan tujuan memastikan keterlacakan produk selama proses pembotolan. Wujud solusinya adalah label yang memiilki beberapa fitur keamanan tetapi tetap mempertahankan tampilan label Chateau yang klasik.

Kode QR tersembunyi menjadi identitas logistik bagi setiap botol, sehingga produk bisa dilacak baik dari seri palet ataupun kemasan. Kode QR pun bisa dibaca oleh berbagai perangkat seperti kamera, picking tool, kamera web, atau ponsel pintar.

Setiap label memiliki alat otentifikasi berkeamanan tinggi dari Advanced Track and Trace, pemain terdepan jasa keamanan perdagangan & penanggulangan arus komersial ilegal. Perangkat itu menempatkan informasi unit pada produk, disembunyikan di dalam desain grafis, dan memberikan jaminan keaslian produk yang tidak bisa disanggah. Selain itu, ada informasi tambahan berbentuk teks berukuran sangat kecil—begitu kecil hingga tak dapat dilihat mata telanjang dan luar biasa sulit ditiru oleh pelaku pemalsuan.

Komponen keamanan terakhir adalah kode CRM. Kode acak yang unik dan bisa dilacak ini adalah bagian dari manajemen hubungan dan jangkauan konsumen, serta sangat efektif untuk keperluan promosi. Kode CRM dapat dimasukkan konsumen ke aplikasi di ponsel pintar agar konsumen dapat terhubung langsung dengan brand.

Efek dari label pintar yang dicetak secara digital ini adalah otentifikasi produk 100%, 100% keterlacakan produk, keyakinan tinggi dari pihak pembeli terhadap keaslian dan mutu produk. Selain itu, tercipta peluang bagi produsen untuk berinteraksi dengan pembeli individu minuman anggur sehingga, akhirnya, meningkatkan penjualan.

Alat Cetak Digital untuk Label L-4533AW dari Epson

Di Asia Tenggara, Epson bekerja sama dengan pelanggannya di kalangan produsen barang untuk menyediakan solusi label RFID berwarna untuk kemasan yang menggunakan kode warna, menggantikan barcode, agar memudahkan identifikasi inventaris. Data dimuat ke dalam label RFID supaya mudah dikenali dan dilacak serta dikelola di dalam gudang. Solusi ini juga bisa membantu pencegahan pemalsuan.

Menyambut Era Baru

Langkah selanjutnya bagi kemasan cerdas di industri makanan dan minuman adalah integrasi penuh proses pengemasan dengan IoT.

Perangkat uji produk yang terkoneksi dengan IoT akan membantu memantau mutu makanan di setiap tahapan rantai suplai dan menghubungkan produsen dengan perusahaan pengangkutan dan peritel/restoran. Informasi terkini produk bisa dimuat ke dalam kemasan dan label cerdas; dengan demikian, saat kemasan cerdas dikoneksi ke program komputer dalam sistem cloud, informasi penting produk makanan dan minuman bisa didapat dengan memindai produk, sehingga memberi pertimbangan jual beli yang lebih baik serta menciptakan interaksi dengan konsumen.

Pengemasan konvensional masih akan terus membantu brand makanan & minuman mengungguli pesaing mereka. Akan tetapi, tren kemasan cerdas dengan kenyamanan, efisiensi biaya, dan fleksiblitas cetak digital yang dibawanya akan membuka era baru cara berbelanja interaktif serta membangun hubungan brand-konsumen yang lebih baik.

[1] https://www.foodprocessing.com.au/content/processing/article/smart-manufacturing-in-the-food-and-beverage-industry-1176965119

[2] https://www.unleashedsoftware.com/blog/importance-inventory-control-software-food-beverage-business

[3] https://www.foodprocessing.com.au/content/processing/article/smart-manufacturing-in-the-food-and-beverage-industry-1176965119

Gabung dengan Media Sosial kami

Share This